Ibu hamil membutuhkan energi dan zat-zat gizi lebih banyak dari pada wanita yang tidak hamil. Pertambahan energi dan zat-zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu sendiri maupun kebutuhan janin yang dikandungnya.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. (Lubis, 2003).
Menurut Nasution (dikutip oleh Lubis, 2003) kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kkal setiap hari selama hamil.
Tujuan penataan gizi selama hamil adalah untuk menyiapkan :
a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta.
b. Makanan padat gizi dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat
d. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak.
e. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti mual dan muntah.
f. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes melitus).
g. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar