Komplikasi yang terjadi pada berat badan lahir rendah antara lain:(1,9,15,16)
1) Aspirasi mekonium yang diikuti pneumothorax, disebakan oleh distress pada persalinan
2) Pada bayi KMK mempunyai hubungan yang tinggi yang mungkin disebabkan hipoksia di dalam uterus. Pada keadaan ini harus dilakukan partial plasma dengan segera, bila tidak akan timbul gejala kejang hipotonik.
3) Hipoglikemi, karena berkurangannya cadangan glikogen hati dan meningkatkan metabolisme.
4) Asfiksis, perdarahan paru pasif, hipotermia, cacat bawaan, akibat kelainan kromosom.
5) Hipotermia
Suhu tubuh stabil yaitu, kurang dari suhu normalnya yaitu 36,5°C oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak dibawah kulit , permukaan tubuh yang relatif lebih luas dibandingkan dengan berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat (brown fat) yang belum cukup serta pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya.
6) Ikterus pada neonatus
Ikterus pada neonatus dapat fisiologis maupun patologis, ikerus fisiologis terjadi sekitar hari ketiga atau keempat sesudah kelahiran dan membaik pada usia 7 sampai 10 hari. Ikterus patologis terjadi pada 24 jam pertama setelah bayi dilahirkan dapat terjadi karena infeksi atau intoksikasi obat. Ikterus karena ASI umumnya terjadi pada usia bayi 4 hari atau lebih dan dapat berlangsung lama. Bayi dapat tetap sehat tetapi kadar bilirubin darahnya perlu dipantau.
ASI (Air Susu Ibu) tetap dapat diberikan bila :
a) Kadar bilirubin darah bayi kurang atau sama dengan 15 mg/ 100 ml dalam minggu pertama
b) Kadar bilirubin darah kurang atau sama dengan 18 mg/ 100 ml dalam minggu kedua
c) Kadar bilirubin darah kurang atau sama dengan 20 mg/ 100 ml dalam minggu-minggu selanjutnya.
Bila kadar bilirubin lebih dari yang tersebut di atas pemberian ASI dihentikan sementara (24 sampai 36 jam), kemudian bayi disusukan kembali. Selama menyusui dihentikan, ASI (Air Susu Ibu) tetap dikeluarkan dengan manual atau pompa untuk mempertahankan produksinya.
7) Sindrom gawat napas
Gangguan pernapasan yang sering timbul pada bayi BBLR. Hal ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan, pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernapasan yang masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung. Penyakit gangguan pernapasan yang sering diderita bayi prematur adalah penyakit membran hialin dan aspirasi pneumoni. Disamping itu sering timbul pernapasan periodik (periodic breathing) dan apnea yang disebabkan oleh pusat pernapasan di medulla belum matur.
8) Infeksi
Mudah terjadi sepsis dan meningitis karena kulit dan selaput lendir membran tidak mempunyai perlindungan yang sempurna seperti pada bayi cukup bulan.
g. Pencegahan Kejadian BLLR
Pada kasus bayi lahir dengan berat badan lahir rendah pencegahan/ upaya preventif adalah langkah yang penting hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. (1,15)
1) Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBL harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada istitusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
2) Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatan dan janin yang dikandung dengan baik.
3) Hendaknya Ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
4) Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan Ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan antenatal dan status gizi Ibu selama hamil.
5) Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.
6) Tingkat penerimaan gerakan KB ( Keluarga Berencana ).
7) Anjurkan lebih banyak istirahat, bila kehamilan mendekati aterm atau istirahat baring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari partus normal kehamilan.
8) Tingkatkan kerja sama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat
Kamis, 12 November 2009
KOMPLIKASI PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR R ENDAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar