Kamis, 29 September 2011

KTI KEBIDANAN 2011 : ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN PENYULIT ANEMIA SEDANG PADA NY. N

MAU PESAN HUB : Hp. 081 225 300 100 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Global warning (Pemanasan Global) yang melanda dunia termasuk Indonesia membawa dampak negative di berbagai bidang yang salah satunya adalah di bidang kesehatan, masalah kesehatan di Indonesia sangat bervariatif diantaranya saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan SKRT tahun 2002/2003 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, ada beberapa faktor yang menyebabkan AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi, salah satunya adalah kekurangan gizi. Menurut Lubis (2004)” banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi besi (1). Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (Sanitasi) kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang serta kesehatan dan adanya daerah yang masih kekurangan lodium (2). Anemia defisiensi besi pada wanita hamil bisa menyebabkan kematian dikarenakan abortus, partus prematurus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, pendarahan antepartum dan mudah terjadi infeksi intrapartum maupun postpartum, pada ibu bersalin dapat menyebabkan terjadinya his lemah dan perdarahan postpartum karena atonia uteri, sedangkan pada ibu nifas bisa menyebabkan sub involusis uteri menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan puerperalis, pengeluaran ASI berkurang (3). Menurut Depkes RI (2001) anemia dibagi menjadi dua derajat yaitu anemia sedang bila kadar Hb antara 8-11 gr% dan anemia berat bila kadar Hb < 8 gr%.(4) Berdasarkan klasifikasi WHO Hb wanita hamil dibagi menjadi tiga kategori yaitu normal ≥ 11 gr%, anemia ringan 8-11 gr%, anemia berat < 8 gr%. Menurut Kasdu (2005) anemia digolongkan menjadi 3 yaitu 9-10gr% anemia ringan, 7-8 gr% anemia sedang, < 7 gr%anemia berat. (5) Menurut Amirudin (2004) “WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia kehamilan secara global 55% demam kejadian tertinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan, angka kejadian anemia kehamilan sebesar 83,6% di Puskesmas Bantimurung (6). Menurut Anonim (2007)” menemukan sekitar 70% atau 7 dari 10 ibu hamil di Indonesia menderita kekurangan gizi.(7) Menurut Riswan (2003) “Di Negara-negara berkembang 40% kematian ibu hamil dengan anemia defisiensi zat besi, sedang di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 63,5% yang dikarenakan kekurangan zat besi (8). Jawa Tengah diperkirakan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 37,6%. berdasarkan data jumlah ibu hamil selama bulan Januari sampai Maret 2009 ada 393 ibu hamil se-Puskesmas Bangetayu diperoleh hasil yaitu kadar Hb < 11gr% sebanyak 22 ibu hamil anemia. Sedangkan ibu hamil yang mencapai kadar Hb > 11gr % adalah 370 ibu hamil tidak anemia. pada 2009 dari 93 ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan di Bidan Solekhah Sedayu Tugu terdapat 73 ibu hamil tidak anemia dan 20 ibu hamil yang mengalami anemia. Maka dari 20 ibu hamil perlu diperhatikan dan dikelola karena anemia bisa berakibat fatal, pada kehamilan anemia dapat menyebabkan kematian dikarenakan abortus, partus prematurus, pada persalinan dapat menyebabkan terjadinya his lemah dan perdarahan postpartum karena atonia uteri, nifas bisa menyebabkan sub involusio uteri menimbulkan perdarahan postpartum. Sebagai seorang Bidan memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara konfrehensif diantaranya 7T yaitu timbang berat badan, tekanan darah diukur, tinggi fundus uteri diukur, pemberian imunisasi (tetanus toxoid) TT lengkap, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara (konseling). (9) Melalui pemantauan Antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan tersebut maka Bidan dapat mengetahui keadaan ibu hamil di wilayahnya dan dapat menemukan sedini mungkin kondisi-kondisi pathologis yang salah satunya anemia. Berdasarkan data-data tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengambil tema Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Anemia Sedang pada Ny “N” di BPS Hj. Nikmah. B. Pembatasan Masalah 1. Lingkup masalah Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia sedang. 2. Lingkup tempat Di BPS Hj. Nikmah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar