a. Definisi Pre Eklampsi
Eklampsi adalah penyakit yang timbul karena kehamilan dengan gejala-gejala Hipertensi, Edema dan Proteinuria, umur kehamilan sesudah minggu ke 20 atau dalam triwulan ke 3 juga pada ibu bersalin dan dalam masa Nifas (Rustam Mochtar, Hanifa Wiknjosastro). Klasifikasi (Rustam Mochtar dan Prawirohardjo)
Pre Eklampsi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1) Pre Eklamsia Ringan
Gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang ditandai dengan :
a) Tekanan darah 140/90 mm Hg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring atau kenaikan diastolik 15 mm HG lebih penentuan tekanan darah dilakukan minimal 2x dengan jarak waktu sebaiknya 6 jam.
b) Edema umum, kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih perminggu.
c) Pretenuria kwantitatif 0,3 gram atau lebih parliter. Kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter yang diambil minimal 2 x dengan jarak waktu 6 hari.
2) Pre Eklamsia Berat
Gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang ditandai dengan :
a) Tekanan darah 160/110 mm HG atau lebih
b) Protein 5 gram atau lebih perliter.
c) Oliguria yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
d) Adanya ganguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di Epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis.
b. Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori yang mencoba menerangkan sebab musabab penyakit tersebut, tetapi belum dapat memberi jawaban dengan memuaskan. Oleh karena itu disebut ”Penyakit Teori” dan teori sekarang yang dipakai sebagai penyebab Pre Eklampsi adalah teori ”ISKEMIA PLACENTA” tetapi teori tersebut belum dapat menerangkan hal-hal yang bertalian dengan penyakit ini. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan :
1) Mengapa frekuensi menjadi tinggi pada primigravida kehamian ganda, Hidramion dan Molla Hidatidosa.
2) Mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya kehamilan, umumnya pada triwulan III.
3) Mengapa terjadi perbaikan keadaan peyakit dengan kematian janin dalam uterus.
4) Mengapa jarang terjadi pada kehamilan-kehamilan berikutnya.
5) Penyebab timbulnya Hipertensi, Proteinuria, Edema dan Komvulsi sampai koma.
Dari hal-hal tersebut diatas, rupanya tidak hanya satu faktor melainkan banyak faktor yang menyebabkan Pre Eklampsi dan Eklampsi. Dari Faktor-faktor tersebut sering kali sukar ditentukan mana yang penyebab dan mana yang akibat. (Sarwono;2006. Mochtar;1998).
c. Gambaran Fisik
Tanda-tanda pre eklamsia timbul pada pertumbuhan berat badan yang berlebihan, diikuti edema , hipertensi dan akhirnya proreinuria. Pada pre eklampsi ringan tidak ditemukan gejala-gejala subyektif. pada pre eklampsi berat didapatkan sakit kepala didaerah frontal, nyeri didaerah epigastrium. gangguan visus, penglihatan kabur, skotoma. Dipropis : mual dan muntah. gangguan serebral lainnya : oyong refleks meningkat dan tidak tenang. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsi yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa Eklampsi akan timbul. pada pemeriksaan : tekanan darah tinggi, edema menjadi merata dan proteinuria bertambah banyak. (Sarwono. 2006)
d. Patofisiologisnya (Mochtar, Manuaba, 1998)
Perubahan pokok pada pre eklampsi adalah terjadi spasme pembuluh drah disertai dengan retensi garam dan air. Dengan Biopsi ginjal ditemukan Spasmus yang hebat pada Arteiola Olomerulus. Pada beberapa kasus, Lumen Arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jika semua Arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah meningkat. Merupakan usaha mengatasi kenaikan tahanan Perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan Interstisial belum diketahui sebabnya, mungkin karena Retensi air dan garam. Pada pre eklampsi dijumpai kadar Aldosteron rendah dan konsentrasi prolaktin tinggi. Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dana mengatur retensi air dan natrium. Pada pre eklampsi permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat.
e. Perubahan fisiologi patologi pada organ-organ penting dijabarkan :
1) Perubahan pada Placenta dan Uterus
Aliran darah menurun ke placenta menyababkan gangguan fungsi placenta, sehingga pertumbuhan janin terganggu karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin sampai kematiannya. peningkatan Tonus Uterus dan kepekaan terhadap rangsangan didapatkan pada pre eklampsi dan Eklampsi sehingga terjadi Partus Prematur.
2) Perubahan pada ginjal
Aliran darah ke ginjal menurun, menyebabkan filtrasi glomerulus berkurang. Akibatnya terjadi retensi garam dan air. Mekanisme retensi garam dan air belum diketahui benar, tetapi disangka akibat perubahan dalam tingkat filtrasi glomerulus dan penyerapan kembali oleh tubulus. pada kehamilan normal penyerapan meningkat sesui dengan kenaikan filtrasi glomerulus. Sedanggkan penurunan filtrasi glomerulus akibat spasmus arteriolus ginjal menyebabkan filtrasi glomerulus akibat spasmus arteriolus ginjal menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun, menyebabkan retensi garam dan air. Fungsi ginjal pada pre eklampsi tampak menurun bila dilihat dari Clearance asam urik. Filtrasi glomerulus turun sampai 50%/. sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
3) Perubahan pada retina
Pada pre eklampsi jarang terjadi Ablasio retina yang disebabkan edema intra okuler yang merupakan indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan dan biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat lagi dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gejala yang menunjukkan tanda pre eklampsi berat yang mengarah pada eklampsi adalah adanya skotoma, Diploma dan Ambliopia, yang disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau didalam retina.
4) Perubahan pada paru-paru
Edema paru-paru merupakan sebab utama kematian penderita pre eklampsi dan eklampsi yang menimbulkan decopemsasio kordis, bisa pula karena terjadinya Aspirasi Pnemonia atau Aspirasi paru.
5) Perubahan pada otak
Resistensi pembuluh darah dalam otak pada hipertensi dalam kehamilan meninggi lagi pada eklampsi. Namun demikian aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas normal. Pemakaian oksigen oleh otak hanya menurun pada eklampsi. Edema yang terjadi pada otak dapat menimbulkan kelainan serebral dan gangguan visus, bahkan pada keadaan lanjut dapar tejadi perdarahan.
6) Keseimbangan Air dan elektrolit
Pada pre eklampsi tidak menunjukkan perubahan yang nyata pada elektrolit, kristaloid dan protein dalam serum. Konsentrasi kalium, natrium, kalium dan klorida dalam serum dalam batas normal. demikian juga gula darah Bikarbonas dan pH pun normal. Pada pre eklampsi berat eklampsi kadar gula darah naik sementara, asamj laktat dan asam organik naik sehingga cadangan. Alkali akan turun. Oleh para ahli kadar asam urat dalam darah dipakai untuk menentukan arah pre eklampsi menjadi baik atau tidak setelah diberi penanganan. Jumlah air dan natrium dalam badan lebih banyak pada penderita pre eklampsi dari pada wanita hamil. Pada penderita pre eklampsi tidak dapat mengeluarkan air dan garam dengan sempurna, disebabkan karena filtrasi glomerulus menurun sedang penyerapan kembali Tubulus tidak berubah.
7) Komplikasi pre eklampsi menurut (Sarwono, 2006; Helen; 2001; Manuaba, 1998)
f. Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin. Komplikasi yang lain yang terjadi pada Pre Eklampsi ringan adalah :
1) Solutio Placenta
Terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan sering terjadi pada pre eklampsi.
2) Perdarahan otak
Ini merupakan penyebab utama pada kehamilan ibu.
3) Kelainan Mata
Kehilangan penglihatan sementara, berlangsung sampai 1 minggu.
4) Hemolisis
Pre eklampsi berat kadang menunjukkan gejala klinik.
5) Hipofibrinogenemia
Dianjurkan pemeriksaan kadar Fibrinogen secara berkala.
6) Kelainan ginjal
Berupa kelainan endoteliosis glomerulus yaitu membengkakkan sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanda kelainan struktur lainnya.
7) Sindroma hellp yaitu Haemolusis, Elerated liver enzymes dan low platelet
8) Edema paru
Disebabkan karena payah jantung
9) Nekrosis hati
Nikrosis periportal hati pada pre eklampsi merupakan akibat vasospsmus arteriol umum kerusakan sel-sel hati dapat diketahui dengan pemeriksaan faal hati, terutama penentuan enzim-enzimnya.
10) Komplikasi lain, lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejang-kejang pneumonia aspirasi dan DIC (disseminated Viteavaskuler Coagulation).
11) Prematuritas, dismaturitas dan IUFD.
g. Cara Pencegahan
1) Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-tanda pre eklampsia ringan sedini mungkin, lalu di beri pengobatan yang cukup supaya penyakit menjadi lebih berat.
2) Selalu waspada kemungkinan terjadinya pre eklampsi kalau ada faktor-faktor predisposisi.
3) Beri penerangan manfaat tidur, istirahat dan ketengan serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, karbohidrat dan protein tinggi, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan (Mochtar,1998, Sarwono;2005)
h. Penanganan (Sarwono,2005)
Penanganan Persalinan dengan Pre Eklampsi ringan
1) Pada persalinan normal,pemeriksaan tekanan darah diperiksa berulang-ulangdan air kencing perlu diperiksa terhadap proteinuria.
2) Diperlukan sedativa dan analgetik lebih banyak dalam persalinan.karena jika persalinan diakhiri dengan curnam atau ekstraktor vakum maka diberi narkose secara umum untuk menahindari rangsangan pada susunan saraf pusat.
3) Pemberian obat penenang diberika sampai 48 jam post partum,karena ada kemungkinan setelah persalinan berakhir,tekanan darah naik dan eklamsi timbul.
Selasa, 03 November 2009
KONSEP DASAR PRE EKLAMSI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar