Jumat, 13 November 2009

KONTRASEPSI

1. Pengertian
Kontrasepsi adalah suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dengan sel jantan (sperma) di dalam kandungan atau rahim (BKKBN, 2003). Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 1999). Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi. alat atau obat-obatan (Mochtar, 1998).
2. Syarat-syarat kontrasepsi
Syarat yang harus dipenuhi suatu oleh metode kontrasepsi
a. Aman pemakaiannya
b. Efek samping yang merugikan tidak ada
c. Cara penggunaannya sederhana
d. Harganya murah sapaya dapat dijangkau oleh masyarakat
e. Dapat diterima oleh pasangan suami istri
f. Pemakaian jangka lama

3. Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi
a. Faktor Pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup
3) Frekuensi senggama
4) Jumlah keluarga yang diinginkan
5) Pengalaman dengah kontrasepsi yang lalu
6) Sikap kepriaan
b. Faktor Kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) pemerikksaan panggul
c. Faktor metode kontrasepsi
1) Efektivitas
2) Efek samping
3) Kerugian
4) Komplikasi-komplikasi yang potensial
5) Biaya



C. METODE KONTRASEPSI JENIS SUNTIKAN
1. Pengertian
Kontrasepsi suntikan adalah hormon yang digunakan secara suntikan atau injeksi untuk mencegah kehamilan (BKKBN, 2003). Kontrasepsi suntikan adalah kontrasepsi sementara yang paling baik dengan angka kegagalan kurang dari 0, 3% kegagalan perseratus wanita selama 1 tahun (Prawirohardjo, 1996).
2. Jenis Suntikan
a. DMPA
Adalah Depo Medroksi Pengesteron Asetat (DMPA) cara kerjanya yaitu menghalagi evaluasi dengan cara menekan FSHRF (Folikel Stimulating Hormon Releasing Fastor) merubah lender servik menjadi kental sehingga menghambat penetrasi sperma dan menimbulkan perubahan pada endometrium sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi. Selain itu juga merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba.
Cara pemberian yaitu waktu pasca persalinan (post partum, atau sesudah air susu ibu berproduksi atau sebelum ibu pulang dari rumah sakit, 6 – 8 minggu pasca persalinan, asal dipastikan ibu tidak hamil atau belum melakukan koitus.
Masa pasca keguguran dapat memberikan suntikan segera setelah kuretase atau sewaktu ibu hendak pulang dari rumah sakit atau 30 hari pasca abortus, asal ibu belum melakukan koitus.
Depo Provera disuntikan secara intramuskuler pada otot bokong (muskulus gluteus) agak dalam. Sebelum diberikan botol obat harus dikocok agak lama dahulu sampai seluruh obat kelihatan betul-betul larut dan tercampur baik. Suntikan diberikan setiap 3 bulan sekali.
Efektivitas tinggi cara pemberiannya sederhana, cukup aman, kesuburan dapat kembali setelah beberapa lama dan cocok untuk ibu yang sedang menyusui karena tidak mengganggu ASI. Angka kegagalan 0 – 0, 8%.
Efek samping dan komplikasi pengunaan suntikan yaitu anomeria, menoragia, metroragia, spotting, depresi, keputihan, jerawat, perubahan libido, perubahan berat badan (BKKBN, 1988).
b. Noristrat
Adalah “non-etisteron cenanthate” yang diproduksi oleh scering AAG, Berlin.
Cara kerja : merubah lender serviks menjadi kental seperti lem sehingga penetrasi sperma tidak bisa sama sekali.
Cara pemberian : Norigest berupa ampul berisi 200 mg zat aktif yang disuntikan inframuskuler agak dalam pada otot gluteus. Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 2 minggu. Dan setelah itu setiap 12 minggu.
c. MPA
Mengandung medroxy progesterone acetate 50 mg dan estrandiol cypionat 10 mg. Dosis dalam vial yang diberikan 0,5 ml.
Cara pemberian : diberikan mecara IM setiap bulay kombinasi progesteron dan estrogen menghambat ovulasi mekanisme lain yaitu perbahan endometrium mukus serviks dan tuba valopi menghasilkan penghambatan penetrasi sperma kedalam rahim dan mempersulit terjadinya nidasi.
3. Farmakologi dari Kontrasepsi Suntikan
a. DMPA
1) Tersedia dalam larutan mikrokristalin.
2) Setelah satu minggu penyuntikan 150 mg tercapai kadar puncak, lalu kadarnya tetap tinggi untuk 2-3 bulan selanjutnya menurun kembali.
3) Ovulasi mungkin sudah dapat timbul setelah 73 hari penyuntikan tetapi umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau lebih.
b. NET-EN
1) Merupakan suatu progestin yang berasal dari tetosteron dibuat dalam larutan minyak, larutan minyak tidak mempunyai ukuran partikel yang tepat dengan akibat pelepasan obat dari tempat suntikan ke dalam sirkulasi darah dapat sangat bervariasi.
2) lebih cepat dimetabolisme dan kembalinya kesuburan lebih cepat dibandingkan dengan DMPA.
3) Setelah disuntikan, NET-EN harus diubah menjadi dinoretindrone (NET) sebelum ia menjadi aktif secara biologis.

4. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan
a. Primer : Mencegah Ovulasi
Kadar FSH dan LH menurunkan dan tidak terjadi sentakan LH (LH surge). Respon kelenjar hipotese terhadap Genado tropin Releasing Hormon Eksognous tidak berubah sehingga memberi kesan proses terjadi dihipotolamus dari pada dikelenjar hypophise. Ini berbeda dengan POK, yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hypofise penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan hipo-estrogenik.
Pada penggunaan DMPA, endometrium menjadi dangkal dan atropis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif, sering stroma menjadi oedematis. Dengan pemakaian sedikitnya, sehingga tidak didapat atau hanya didapatkan sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi.
b. Sekunder
1) Lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa.
2) Membuat endometrium menjadi kurang baik atau layak untuk implikasi dari ovum yang telah dibuahi.
3) Mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba falopi.
5. Indikasi Kontrasepsi Suntik
Menurut Prawirohardjo, 2003 adalah sebagai berikut :
a. Perempuan usia repoduktif.
b. Perempuan nulipara dan perempuan yang telah memiliki anak.
c. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efeksifitas.
d. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e. Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Perempuan setelah abortus atau keguguran.
g. Perempuaan yang telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
h. Perempuan perokok.
i. Perempuan dengan tekanan darah < 180/110 mmHg. Dengan masalah gangguan pembekuan darah atau perempuan dengan anemia bulan sabit.
j. Perempaun yang menggunakan obat untuk epilepsi atau tuberkolosis.
k. Perempuan yang tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen (pada pemberian suntikan Depo Provera saja).
l. Perempuan yang anemia defisiensi besi.
m. Perempuan mendekati menepouse yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi kombinasi.
6. Kontra Indikasi
Menurut Prawirohardjo, 2003 adalah sebagai berikut :
a. Perempuan hamil atau dicurigai hamil. Pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat pada janin.
b. Perempuan dengan pendarahan pervaginaan yang belum jelas menyebabkan pada injeksi KB mempunyai efek samping pendarahan sehingga apabila penyebab pendarahan belum diketahui akan memperbanyak pendarahan.
c. Perempuan yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
d. Perempuan yang menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
e. Perempuan yang menderita DM disertai komplikasi.
7. Waktu Pemberian Kontrasepsi Suntik.
Menurut Manuaba (1998) adalah sebagai berikut :
a. Interval
Hari ke -5 Menstruasi
Jadwal waktu diperhitungkan dengan pedoman:
DMPA interval 12 minggu
Noristrat interval 8 minggu
MPA interval 4 minggu.
8. Keuntungan Dari penggunaan Kontrasepsi Suntik
Menurut Manuaba (1998) adalah sebagai berikut :
a. Pemberian sederhana 8-12 minggu.
b. Tingkat efektifitas tinggi.
c. Hubungan seksual dengan suntik KB bebas.
d. Pengawasan medis yang ringan.
e. Dapat diberikan pasca persalinan.
f. Pasca keguguran atau pasca menstruasi.
g. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi atau tumbuh kembang bayi.
9. Keterbatasan dari Kontrasepsi Suntik.
Menurut Manuaba (1998) adalah sebagai berikut:
a. Pendarahan yang tidak menentu.
b. Terjadinya amenorea (tidak datang haid berkepanjangan atau pendarahan yang lama).
c. Masih terjadi kemungkinan kehamilan.
10. Efek samping dari penguna kontrasepsi suntik.
Menurut Depkes RI (1999) adalah sebagai berikut :
a. Gangguan siklus haid
1) Gejala atau Keluhan
a) Tidak mengalami haid (amenorea)
b) Pendarahan berupa tetesan / bercak-bercak (spotting)
c) Pendarahan diluar siklus haid metroragia
d) Pendarahan haid yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya. (menoragia)
2) Penyebab
Karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi. Keadaan amenorea disebabkan atropi endometrium.
3) Penanggulangan dan Pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya.
(2) Jelaskan bahwa gejala dan keluhan tersebut dalam rangka penyesuaian diri bersifat sementara dan individu.
(3) Motivasi agar tetap memakai suntikan.
b) Tindakan Medis.
(1) Amenorea (tidak haid)
(a) Pastikan hal ini bukan karena kehamilan.
(b) Beberapa wanita melihat hal ini sebagai suatu keuntungan yang tidak berbahaya, beri motivasi bahwa hal ini bukan merupakan suatu yang abnormal dan bisa jadi pada KB suntikan pada 2-3 bulan pertama.
(c) Bila klien memaksa ingin haid (biasanya enggan, alasan psikis) dapat diberikan:
- Pil KB 3x1 tablet hari ke 1-3, 1x1 tablet/hari selama 4-5 hari. Biasanya setelah itu akan terjadi haid.
- Bila terbukti hamil melalui (pemeriksaan fisik maupun laboratorium) penggunaan suntikan KB segera dihentikan.
(2) Spotting / Metroragia (pendarahan bercak/menetes).
(a) Bila ringan atau tidak terlalu mengganggu tidak perlu diberi obat.
(b) Bila cukup mengganggu dapat diberikan : pil KB 3x1 tablet perhari selama 7 hari biasanya dengan 1 ukur dapat diatasi.
(3) Menoragia (pendarahan lebih banyak atau lebih lama dari biasanya) Cukup diberi : Tablet sulfas ferosus 3x1 tablet (5-7 hari) sampai keadaan membaik.
b. Depresi
1) Gejala dan Keluhan.
Perasaan lesu (letargi) tidak semangat dalam kerja / kehidupan.
2) Penyebab
a) Diperkirakan dengan adanya hormon progesteron terutama yang berisi 19 norsteroid menyebabkan kurangnya vit B6 (pyridoxine) di dalam tubuh.
b) Adanya retensi garam.
3) Penanggulangan dan pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu. Beri motivasi agar tetap memakai suntikan.
b) Tindakan Medis
(1) Untuk gejala depresi ringan sampai sedang dapat diberikan:
Vitamin B6 3 x 1 tablet (100 mg) per hari sampai gejala depresi hilang.
Anjuran diet rendah garam sampai gejala hilang.

(2) Bila depresi menetap dan terus memberat, hentikan pemakaian suntikan dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal.
c. Keputihan (Leukorea)
1) Gejala
Keluarnya cairan berwarna putih ialah dari dalam vagina atau adanya cairan-cairan putih dimulut vagina.
2) Penyebab
Oleh karena efek progesteren merubah flora dan PH vagina sehingga jamur mudah tumbuh di dalam vagina dan menimbulkan keputihan
3) Penanggulangan dan penanganan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu
(3) Menjaga kebersihan daerah kemaluan (ganti celana dalam, menggunakan pembalut yang cocok)
(4) Motivasi agar tetap memakai suntikan.
b) Tindakan Medis
(1) Bila disertai rasa gatal, cairan berwarna kuning kehijauan atau berbau busuk tidak sedap, dapat diberikan obat antibiotik.
Pervaginam : nistatin 100.000 intravaginal selama 14 hari.
(2) Bila pemberian antibiotik tidak menolong, dan keputihan terus berlangsung maka pemakaian suntikan dihentikan sementara.
c) Catatan Khusus
(1) Keluarnya lendir fisiologis (tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal dapat terjadi sebelum dan sesudah menstruasi.
(2) Keputihan (potologis) dapat juga disebabkan oleh :
(a) Infeksi alat kandungan
(b) Tumor atau kanker alat kandungan
(c) Infeksi trikumonas.
d. Jerawat
1) Gejala atau keluhan
Timbul jerawat pada wajah
2) Penyebab gejala atau keluhan
Progestinnya, terutama 19 – non progestine menyebabkan peningkatan kadar lemak.
3) Penanggulangan dan pengobatan.
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu, kuning telur)
(3) Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah 2 kali sehari dengan pembersih muka.
b) Tindakan Medis
(1) Bila tidak mengganggu cukup menjaga kebersihan wajah.
(2) Bila terlihat infeksi dapat diberi :antibiotik
(3) Bila jerawat menetap dan tambah banyak ganti cara kontrasepsi non hormonal
c) Catatan Berlemak
Jerawat dapat timbul juga karena:
(1) Alergi terhadap kosmetik
(2) Perawatan kulit yang kurang higienis
(3) Kulit berlemak.
e. Rambut Rontok
1) Gejala atau keluhan
Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai sesudah penghentian suntikan.
2) Penyebab
Progesteron terutama 19 – non progestine dapat mempengaruhi tolikel rambut
3) Penanggulangan dan pengobatan.
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Gejala ini bersifat sementara dan individu. Akan kembali normal tanpa pengobatan setelah suntikan dihentikan.
(3) Bila klien tidak dapat mentolerir gejala ini anjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal
(b) Tindakan Medis
Dalam hal ini tidak diperlukan
f. Perubahan Berat badan (bertambah / berkurang).
1) Gejala / Keluhan
a) Berat badan bertambah atau naik
Kenaikan BB rata-rata untuk setiap tahun bervarisasi antara 2, 3 sampai 9 kg (menurut hasil penelitian depo provera)
b) Berat badan berkurang /turun
Setiap tahun rata-rata penurunan berat badan antara 1,6 – 1,9 kg (menurut hasil penelitian depo provera)
2) Penyebab
Belum terlalu jelas terjadinya kenaikan berat badan, kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktifitas fisik akibatnya pemakaian sentikan dapat menyebabkan berat badan bertambah.
3) Penanggulangan dan Pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Penambahan berat badan ini bersifat sementara dan individu (tidak terjadi pada semua pemakai suntikan).
(3) Tergantung reaksi tubuh wanita itu terhadap metabolisme progesteron. Sebagai klien malah menganggap hal ini sebagai keuntungan.
b) Tindakan Medis
(1) Berat badan meningkat
(a) Bila kenaikan berat badan ini tidak mengganggu, tidak perlu diberi obat apapun.
(b) Dan pastikan penambahan berat badan bukan karena kehamilan.
(c) Anjurkan klien untuk melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang proporsional. Untuk menjaga BB nya.
(d) Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan BB bertambah terus, pemakaian suntikan dihentikan dan diganti cara kontrasepsi lain yang non hormonal (misal AKDR).

(2) Berat Badan menurun
(a) Bila penurunan berat badan ini tidak mengganggu,
tidak perlu diberi obat apapaun. Dan pastikan bahwa penurunan berat badan bukan karena penyakit kronis (seperti kanker ganas, TBC).
(b) Anjurkan klien untuk melakukan diet tinggi protein dan kalori serta olahraga yang teratur.
(c) Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan BB menurun terus pemakaian suntikan dihentikan dan diganti dengan cara kontrasepsi lain yang non hormonal.
g. Pusing /sakit kepala/Migrain
1) Gejala Keluhan
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terus berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat.
2) Penyebab
a) Belum ada kesepakatan dikalangan para ahli tentang penyebabnya
b) Hal ini biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron.

3) Penanggulangan dan Pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya.
(2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu.
(3) Beri motivasi agar tetap memakai suntikan.
b) Tindakan Medis
(1) Pastikan tekanan darahnya normal
(2) Berikan pengobatan simtomatis.
(3) Sakit kepala :
Antalgin 3 x 500 mg perhari selama 3-5 hari / parasetamol 3x500 mg perhari selama 3-5 hari/ asam mefenat 3x250 – 500 mg perhari selama 3-5 hari.
(4) Migrain
Preperat gigotamin 2x1 mg selama 3-5 hari.
Bila pemberian obat tidak menolong dan keadaan tambah berat, hentikan pemakaian suntikan dan ganti dengan cara kontrasepsi non-hormonal.
h. Mual dan Muntah
1) Gejala atau keluhan
a) Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda
b) Terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian

2) Penyebab
Kemungkinan karena seleksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi asam lambung
3) Penanggulangan dan pengobatan
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Jelaskan bahwa ini bersifat sementara dan individu
(3) Beri motivasi agar tetap memakai suntikan
b) Tindakan medis
(1) Pastikan mual dan muntah bukan karena kehamilan
(pemeriksaan fisik dan laboratorium)
Bila menggangu berikan metoklopramit 3x110 mg 15 menit sebelum makan perhari selama 5 – 7 hari.
(2) Makan secara teratur, usahakan lambung tidak terlalu
lama kosong.
(3) Bila dalam waktu 3 bulan gejala menetap atau bertambah
berat, hentikan pemakaian suntikan dan ganti cara kontrasepsi non hormonal
i. Perubahan Libido / Dorongan Seksual.
1) Gejala / Keluhan
Terjadinya penurunan atau peningkatan dorongan seksual.

2) Penyebab
a) Penurunan Libido, terjadi karena efek samping progesteron terutama yang berisi 19- norsteroid menyebabkan keadaan vagina kering. Namun demikian, faktor psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini.
b) Perubahan Libido dapat juga dipengaruhi oleh faktor psikis.
3) Penaggulangan dan Pengobatan.
a) KIE
(1) Jelaskan sebab terjadinya
(2) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu.
Bila terjadi penurunan libido, selama masih bisa ditolerir oleh klien beri motivasi agar tetap menggunakan suntikan. Bila penurunan libido ini mengganggu keharmonisan rumah tangga dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal
(3) Bagi yang mengalami peningkatan libido, beri motivasi agar tetap memakai suntikan serta berusaha melakukan kontrol diri supaya keharmonisan keluarga tetap terjaga.
b) Tindakan Medis
(1) Bila gangguan Libido tidak dapat diterima oleh klien, ganti
cara kontrasepsi non hormonal
(3) Kerja hormon Progesteron



Tidak ada komentar:

Posting Komentar