Senin, 14 Februari 2011

KTI KEBIDANAN 2011 : STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HIPOTERMI DI BPS

DAPATKAN KTI INI SEGERA HUB Hp : 081 225 300 100
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) Angka Kematian Ibu adalah 390 per 10.000 kelahiran hidup dann Angka Kematian Perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup (Siafuddin, 2008).

Menurut Dinkes (2010) di Indonesia Angka Kematian Bayi tergolong masih cukup inggi yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) di negara-negara maju telah turun dengan cepat dan sekarang mencapai angka dibawah 20 pada 1.000 kelahiran. Penurunan angka kematian perinatal berlangsung lebih lambat, sebabnya adalah karena kesehatan serta keselamatan janin dalam uterus sangat tergantung dari keadaan dan kesempurnaan bekerjanya sistem dalam tubuh ibu yang mempunyai fungsi untuk menumbuhkan hasil dari konsepsi hingga janin cukup bulan (Sarwono, 2006). Hal ini disebabkan karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), perdarahan, tekanan darah yang tinggi saat hamil, infeksi, persalinan macet dan komplikasi keguguran. Penyebab tidak langusng kematian ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya.
Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut diatas adalah pusat pelayanan kesehatan dan perawatan maupun Puskesmas dapat mengadakan program pada ibu-ibu seperti pengadaan penyuluhan atau konseling dan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas terutama perawatan pada bayi baru lahir dan khususnya hipotermi. Sehingga nantnya akan dapat menambah pengetahuan ibu tentang bagaimana cara mencegah terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dapat diangkat permasalahan bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang cara mencegah terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang hipotermi pada bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang cara mencegah terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir.



D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi profesi dalam mengembangkan perencanaan keperawatan yang akan dilakukan yaitu tentang pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir.
2. a. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya.
b. Bagi Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi dan pemikiran kepada pelayanan kesehatan tentang pentingnya konseling perawatan bayi baru lahir terutama pencegahan hipotermi.
3. Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini dapat menjdi support bagi masyarakat untuk mengetahui cara mencegah terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir.

E. KEASLIAN PENELITIAN
Penelitian serupa yang penulis temukan diantaranya :
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di 2 BPS Wilayah Puskesmas Karangdoro Semarang Periode April 2005. Penelitian ini dilakukan di 2 BPS Wilayah Puskesmas Doro Semarang pada bulan April 2005, oleh Anita Diana Rahmayati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir. Jenis penelitian adalah bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir di 2 BPS Wilayah Puskesmas Karangdoro Semarang periode April 2005 dinyatakan sedang dengan prosentase 78%. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah variebel dependent, waktu dan tempat.
2. Pengaruh Mandi Rendam Pada Bayi Baru Lahir Terhadap Kejadian Hipotermi di Bidan Didien Godean Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di Bidan Didien Godean, Sleman, Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan November-Desember 2007. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh Mandi Rendam pada Neonatal terhadap kejadian hipotermi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa ada perbedaan antara kelompok eskperimen dan kelompok kontrol terhadap kejadian hipotermi. Perbedaan yang didapat dengan penelitian yang dilakukan oleh peniliti saat ini adalah variabel independent waktu, tempat dan jenis penelitian.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Menurut Salam (2008) yang dimaksud dengan pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Drs. Sidi Gazalba mengemukakan bahwa pengetahuan ialah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil daripada kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu semua milik atau isi pikiran.
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan (knowledge) adalah hal-hal yang kita ketahui tentang kebenaran yang ada disekitar kita tanpa harus menguji kebenarannya, didapat melalui pengamatan yang lebih mendalam. Sumber pengetahuan meliputi tradisi (kebiasaan yang turun-temurun),



1 komentar: