Selasa, 14 Juni 2011

KTI KEBIDANAN 2011 : PENGARUH KB SUNTIK CYCLOFEM TERHADAP PEMBERIAN ASI

UNTUk MENDAPATKAN KTI INi HUB : 081 225 300 100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka pemakaian kontrasepsi diIndonesia baru mencapai 54,2% pada tahun 2006.
Angka fertilitas total (Total Fertility Rate)menurun dari 3.02 pada tahun 1991 menjadi 2.97pada tahun 1997. Kemudian angka pertumbuhanpenduduk (Growth Population Rate) yangmenurun drastis dari 2.34% pertahun pada decade1971- 1980 menjadi 1.51% pertahun pada dekadetahun 1990-1998.
pada tahun 2000 menurunmenjadi 1,5%.
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,
seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena
minimnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan
program keluarga berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan
mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian
dalam perkembangannya menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional). Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk
mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (Hartanto, 2004).
Visi Keluarga Berencana Nasional adalah “Keluarga Berkualitas”.
Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung
jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misinya
sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi,
sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. (Sarwono,
2006).
13
Permasalahan kesehatan reproduksi masih banyak sekali yang harus
dikaji, tidak hanya tentang organ reproduksi saja tetapi ada beberapa aspek,
salah satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat
kontrasepsi meliputi: IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. (BKKBN,
2004). Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi
suntik. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enentat
(NETEN), Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan Cyclofem.
Pencapaian peserta KB aktif semua metode kontrasepsi pada tahun
2006 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 4.778.608 yang terdiri atas peserta
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) sebanyak 498.366 (10.4%), peserta
MOP (Medis Operasi Pria) sebanyak 68.473 (1.4%), peserta MOW (Medis
Operasi Wanita) sebanyak 291.035 (6.1%), peserta implant sebanyak 442.778
(9.3%), peserta suntikan 2.560.039 (53.6%), peserta pil 862.307 (18%),
peserta kondom sebanyak 55.610 (1.2%). Pencapaian tertinggi pada suntikan
(53.6%) dan pencapaian terendah pada kondom (1.2%). (BKKBN Jawa
Tengah, 2010)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar