Rabu, 11 April 2012

KTI KEBIDANAN 2012 : GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI DESA

MAU LEBIH LENGKAP HUB : 081 225 300 100

BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Kehamilan, persalinan dan menjadi seorang ibu merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita. Peristiwa-peristiwa itu mempunyai makna yang berbeda-beda bagi setiap wanita maupun keluarganya. Bagi banyak wanita, peristiwa-peristiwa itu bermakna positif dan merupakan fase transisi yang menyenangkan ketahap baru dalam siklus kehidupannya. Namun, sebagaimana tahap transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stress, sehingga respon yang terjadi dapat berupa kebahagiaan, maupun sebaliknya, seperti krisis lain dalam kehidupan, dapat juga menyebakan kekecewaan (Elvira, 2000 : 62) Kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan merupakan masalah komplek bio-psiko-sosio-budaya (Molonda, 2002: 79). Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami seorang wanita asalkan kondisi fisik memadai tidak akan banyak mengalami kesulitan, namun tidak setiap wanita akan selalu siap menghadapi parsalinan karena persalinan disertai rasa nyeri dan pengeluaran darah. Ketidaksiapan akan menimbulkan rasa takut dan cemas pada ibu terutama pada wanita yang baru pertama kali melahirkan karena pada umumnya belum memiliki gambaran mengenai kejadian yang akan dialami pada akhir kehamilan terlebih pada persalinan. Kecemasan akan memobilisasi daya pertahanan individu. Cara individu mempertahankan diri terhadap kecemasan dapat dilihat dari gejala-gejala yang menentukan jenis gangguan (Maramis, 2005 : 51). Kecemasan merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf autonomik (SSA). Kecemasan merupakan gejala yang umum tetapi non spesifik yang sering merupakan suatu fungsi emosi (Kaplan dan Sadock, 1998). Disisi lain masyarakat juga masih menganggap paradigma persalinan merupakan pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati baik bagi dirinya sendiri ataupun bayi yang akan dilahirkannya (Kartini, 2002 : 134). Kecemasan merupakan salah faktor utama yang berpengaruh terhadap jalannya persalinan dan berakibat pembukaan kurang lancar. Dampak dari kecemasan dapat menimbulkan rasa sakit pada persalinan dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang tidak baik ( Mochtar, 2002). Kecemasan menyebabkan vasokontriksi di uterus sehingga vaskularisasi uterus berkurang dan hal ini menyebabkan kontraksi uterus berkurang dengan akibat lama persalinan pun bertambah ( Mochtar, 2002 ). Salah satu cara yang dapat di lakukan untuk mengurangi dan menanggulangi angka kematian ibu yang masih tinggi adalah dengan mencegah terjadinya komplikasi persalinan. Komplikasi persalinan tidak saja disebabkan oleh gangguan organik tetapi dapat juga karena gangguan psikologik. Faktor psikologik disini dapat berupa stress yang dialami ibu selama kehamilan, yang disebabkan oleh rasa takut dan cemas dalam menghadapi persalinan, khususnya bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Ibu hamil yang mengalami tekanan atau dalam keadaan cemas cenderung menyebabkan proses persalinan menjadi lebih lama. Proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor passage, passanger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (intra psikis) dapat mengakibatkan persalinan menjadi lama/partus lama atau perpanjangan Kala II (Depkes RI Pusdiknakes), selain itu kecemasan juga dapat timbul karena berbagai faktor yang menekan kehidupan, menghadapi proses persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan, mengingat proses kelahiran bayi tidak selalu somatis sifatnya akan tetap bersifat psikologis, banyak unsur psikis ikut mempengaruhi kelancaran proses kelahiran. Faktor sosial budaya reproduksi dan faktor sosial ibu juga berpengaruh kuat untuk mengalami kecemasan saat hamil dan mempengaruhi ibu, sehingga kesulitan bersalin. Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan, karena itu dianjurkan bukan saja melakukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk menghadapi persalinan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir akan hal ini. Dokter harus dapat menanamkan kepercayaan kepada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinya karena kebodohan, rasa takut, dan sebagainya dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan dan ini akan mengganggu jalannya persalinan, ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. Menghilangkan cemas harus ditanamkan kerja sama pasien-penolong (dokter, bidan) dan diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan menghilangkan ketidaktahuan, latihan-latihan fisik dan kejiwaan, mendidik cara-cara perawatan bayi, dan berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis. Berdasarkan survei awal pada bulan januari 2010 di Desa Baran, Kec. Ambarawa, Kab. Semarang terdapat 35 ibu primigravida menyatakan cemas dalam menghadapi proses persalinan. Gangguan psikis dapat juga disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, terutama tentang proses mekanisme persalinan. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin meneliti tentang “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu primigravida Dalam Menghadapi Persalinan di Desa ...............” B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalahnya adalah “Bagaimanakah Gambaran Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Primigravida di desa Baran, Ambarawa?” C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Tujuan umum : Mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan. 2) Tujuan khusus : a. Mengetahui karakteristik ibu primigravida dalam menghadapi persalinanan di Desa Baran, Ambarawa. b. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di desa Baran, Ambarawa. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan diharapkan bermanfaat bagi : 1 Bagi Ibu Hamil Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu primigravida khususnya tentang kecemasan dalam menghadapi persalinan 2 Bagi peneliti Untuk mengetahui dengan jelas tingkat kecemasan Ibu primigravida dalam menghadapi persalinan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama studi. . 3 Bagi Institusi. Sebagai referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan kecemasan Ibu primigravida dalam menghadapi persalinan. E. Keaslian Penelitian No Judul Nama/ Tahun Metodologi Hasil Kesimpulan 1. 2. hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan, di wilayah Puskesmas Kerambitan II Tabanan Bali. Hubungan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan dengan lama proses persalinan. Prayudha Adhi Laksono/ 2008 Alya Annisa/ 2009 Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 38 orang dengan teknik pengambilan sampel kuota sampling. Alat ukur yang dipergunakan berupa kuesioner, Analisis pengolahan data menggunakan uji statistik dengan rumus Kendal tau. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan desain penelitian non eksperimen, sample dalam penelitian ini adalah ibu pimigravida yang memeriksakan kehamilannya di RSUD ................... Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan, Adanya hubungan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan dengan lama proses persalinan. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah variabel penelitian, jenis dan rancangan penelitian, obyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah variabel penelitian, jenis dan rancangan penelitian, obyek penelitian, lokasi dan waktu penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan mengeluarkan hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, yang diakhiri dengan kelahiran plasenta (Varney, 2004 : 672). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir maupun jalan lain (Mochtar, 2002 : 91). Partus normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istemewa serta tidak melukai ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2006 : 180).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar