A. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat
1. Ilmu Kesehatan Masyarakat menurut Winslow, yang mana disebutkan bahwa diharapkan masyarakat itu berusaha untuk dapat menanggulangi kesehatannya sendiri, Seterusnya disebutkan pula bahwa terciptanya kesehatan yang optimal bagi masyarakat ialah dengan adanya peran serta dari masyarakat secara teratur dan kesinambungan (Sumber:”Library, Usu. 2008)
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah Upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat. (Sumber:”Notoatmodjo, Soekidjo. 2002)
3. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah Kesehatan perorangan, keluarga, sekolah maupun masyarakat, dan riwayat penyakit dan pencegahannya masalah pertolongan pertama P3K, P4, masalah wabah dan sebagainya (Sumber:”Unila. 2007)
4. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah Ilmu dan Seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan control infeksi dimasyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan. (Sumber:”Wikipedia. 2008)
B. Sejarah Kesehatan
Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (Surgical procedure) dengan baik.
Hegeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai istrinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”. Menghindari makanan/ minuman beracun, makan makanan yang bergizi (baik) cukup istirahat dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, antara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, daripada dengan pengobatan/pembedahan.
Dari cerita mitos Yunani, Asclepius dan Higeia tersebut, akhirnya muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesahatan. Kelompok atau aliran pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan kuraktif (pengobatan). Kelompok ini umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial . sedangkan kelompok kedua, seperti halnya pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meninkatkan kesehatan (promosi)sebelum terjadinya penyakit kedalam kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.
Dalam perkembangan selanjutnya maka seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care), dan pelayanan pencegahan atau proventif (preventive health care. Kedua kelompok ini dapat dilihat perbedaan pendekatan yang dilakukan antara lain sebagai berikut. Pertama, pendekatan kuratif pada umumnya dilakukan terhadap sasaran secara individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja. Jarak antara petugas kesehatan (dokter, drg. Dan sebagainya) dengan pasien atau sasaran cenderung jauh. Sedangkan pendekatan preventif, sasaran atau pasien adalah masyarakat (bukan perorangan) masalah-masalah yang ditangani pada umumnya juga masalah-masalah yang terjadi masalah masyarakat, bukan masalah individu. Hubungan antara petugas kesehatan dengan masyarakat (sasaran) lebih bersifat kemitraan, tidak seperti antara doktera pasin
Kedua, pendekatan kuratif cenderung bersifat reaktif, artinya kelompok lnl pada umumnya hanya menunggu masalah datang. Seperti misalnya dokyr yang menunggu pasien datamg di pukesmas atau tempat praktek. Kalau tidak ada pasien yang datang, berarti tidak ada masalah, maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah penykit. Sedangkan kelompok preventif lebih menggunakan proaktif, artinya tidak menunggu adanya masalah, tetapi mencari masalah. Petugas kesehatan masyarakat tidak hanya menunggu pasien datang di kantor atau di tempat praktek mereka, tetapi harus turun ke masyarakat mencari dan mengidentivikasi masalah yang ada dimasyarakat, dan melakukan tindakan.
Ketiga, pendekatan kuratif cenderung melihat dan menagani klien atau pasien lebih kepada system bioogis manusia atau pasien hanyadi lihat secara partial, padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-spikologis dan social, yang terlihat antara aspeksatu dengan yang lainnya. Sedangkan pendekatan previntif mrlihat kien sebagai mahluk yang utuh, dengan pendekatan yang holistik. Terjadinya penyakit tidak semata-mata karena terganggunya system biologi, individual, tetapi dalam konteks yang luas, aspek biologis, spikologis dan sosial. Dengan demikian pendekatan pun tidak individual dan partial, tetapi harus secara menyeluruh atau holistic (Sumber:” Notoatmodjo, Soekidjo, 2002)
C. I. Faktor Utama Yang Mempengarui Kesehatan
Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tubuh manusia saja hampir 80% terdiri dari air. Tentu saja tubuh kita memerlukan asupan air yang bersih dan sehat untuk menjaga agar semua organ berfungsi dengan baik. Air yang kotor dan tercemar akan mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan kita. Pastikan air yang kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari terbebas dari polusi dan bakteri udara.
Pencemaran udara sudah tidak bisa dipungkiri lagi sebagai faktor yang mempengaruhi kesehatan. Udara yang kita hirup setiap hari dapat dipastikan dalam kondisi tercemar. Polusi kendaraan bermotor, asap pabrik dan asap rokok menjadi faktor dominan pencemaran udara. Alangkah baiknya jika kita melakukan preventif untuk meminimalisir risiko dari pncemaran udara. Hal ini dapat dilakukan dengan cara maenghijaukan pekarangan rumah kita dengan menanam pepohonan di sekitar rumah untuk menjaga agar lingkungan kita tetap segar, sebisa mungkin kurangi kegiatan (Sumber:”InfoGue. 2008)
II. 6 Faktor kesehatan Mempengaruhi Kesehatan Manusia
”Kesehatan Adalah Harta Yang Sanagat Berharga Tanpa Kesehatan Tidak Akan Ada Arti Apa-apa, Raihlah Kesehatan optimal untuk anda dan keluarga”
Kita mengetahui bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, bahkan ada sebuah statistik dari WHO yang menggambarkan bahwa di dunia hanya 15% orang yang benar-benar sakit dan harus diriwat di rumah sakit, 15% lagi adalah orang yang benar-benar sehat, dan 60% selebihnya adalah orang yang sehat tetapi gampang terserang penyakit, yaitu contohnya seperti saya dan anda yang mudah terkena flu, masuk angin, pusing dan lain sebagainya.
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu:
1. Udara
2. Air
3. Makanan dan Minuman
4. Keseimbangan Emosi
5. Olahraga Teratur
6. Istirahat Cukup
Apabila ke enam faktor tersebut terganggu atau bermasalah maka tidak otomatis kesehatan kita juga akan terganggu, mau atau tidak mau, sadar atau tidak kita hidup dizaman penuh polusi dari zat kimia baik itu air, udara maupun makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari (Sumber:” Untung Rahardjo. 2008)
III. Hal/Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Manusia, Internal Dan Eksternal Psikologi
Mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani,dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, lntelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di laur diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental sseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk/tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat (Sumber:”Untung Rahardjo. 2008)
Kamis, 29 Oktober 2009
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar