Senin, 02 November 2009

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata “produksi” mempunyai satu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan dan kelestarian hidupnya, sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia (BKKBN, 2004).
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial dan bukan semata-mata terbatas dari penyakit-penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek atau yang berhubungan dengan sistem reproduksi dapat diartikan pula suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksual serta mampu menjalani fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman, termasuk mendapat keturunan yang sehat, yang berkaitan dengan aspek fisik, mental dan sosialnya (Azwar, 2001).
Sedangkan kesehatan reproduksi remaja adalah kondisi kesehatan yang menyangkut masalah reproduksi manusia, yang kesiapannya sudah dimulai sejak masa remaja yang ditandai dengan datangnya haid pertama bagi remaja putri dan mimpi basah pada remaja laki-laki (BKKBN, 2001).

b. Masalah-masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
Remaja kadang menghadapi kesulitan dalam proses adaptasi dalam masa peralihan. Menurut Martoko (2002) kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi remaja antara lain :
Mengenal dan memahami diri sendiri
1) Lingkungan yang dirasakan aneh terhadap dirinya
2) Nafsu/keinginan yang dirasakan besar dan banyak
3) Kemampuan yang sangat kurang
4) Pertikaian dalam keluarga maupun masyarakat
5) Perubahan-perubahan kepribadian yang terjadi secara cepat
6) Eurotik dan seksual telah mampu, tetapi belum ada sarana
Lebih lanjut kesulitan yang dihadapi remaja tersebut sering menimbulkan masalah-masalah kesehatan reproduksinya. Menurut Soelaryo (2001), secara garis besar masalah kesehatan reproduksi remaja dibagi dalam 2 golongan, yaitu masalah kesehatan fisik dan masalah perilaku yang menimbulkan kelainan fisik.

1) Masalah fisik
Masalah kesehatan fisik yang sering muncul adalah 80% remaja terkena acne 6,8%, menderita gangguan pendengaran kronik yang paling sering ditemukan pada remaja meliputi 16/100 remaja (Soelaryo, 2001).
2) Masalah perilaku
Menurut Soelaryo (2001), masalah perilaku dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa 75% kematian remaja berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja akibat tingkah laku yang berbahaya, yaitu penggunaan bahan-bahan psikotropika, aktivitas seksual dan kendaraan bermotor, dengan akibat jangka pendek dan jangka panjang. Hal tersebut merupakan masalah yang harus diperhatikan sebab bila tidak ditanggulangi akan menurunkan kualitas remaja sebagai sumber daya manusia (Soelaryo, 2001).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar