Pengetahuan merupakan hasil ‘tahu’ dan terjadi setelah setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoadmodjo, 2003).
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial-budaya.
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan.
a. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakp di dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2003) mempunyai 6 tingkatan:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kamapuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4) Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formula baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria-kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan, menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Faktor Internal
a) Jasmani
Faktor jasmani diantaranya adalah keadaan indra seseorang
b) Rohani
Diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual, psikomotor serta kondisi efektif individu.
2) Faktor Eksternal
a) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.
b) Paparan media masa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronika, berbagai informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media masa (TV, radio, majalah) akan memperoleh informasi yang lebih dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media masa.
c) Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibandingkan keluarga dengan status ekonomi yang rendah.
Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk kebutuhan sekunder
d) Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling beinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara batinny akan lebih terpapar informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemmpuan individu dalam komunikasi untuk menerima pesan menurut model komunikasi media.
e) Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal bias diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya.
Menurut (Notoatmojo, 2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Overt behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan.
a. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakp di dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2003) mempunyai 6 tingkatan:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kamapuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4) Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formula baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria-kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan, menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Faktor Internal
a) Jasmani
Faktor jasmani diantaranya adalah keadaan indra seseorang
b) Rohani
Diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual, psikomotor serta kondisi efektif individu.
2) Faktor Eksternal
a) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.
b) Paparan media masa
Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronika, berbagai informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media masa (TV, radio, majalah) akan memperoleh informasi yang lebih dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media masa.
c) Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibandingkan keluarga dengan status ekonomi yang rendah.
Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk kebutuhan sekunder
d) Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling beinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara batinny akan lebih terpapar informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemmpuan individu dalam komunikasi untuk menerima pesan menurut model komunikasi media.
e) Pengalaman
Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal bias diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya.
Menurut (Notoatmojo, 2003), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Overt behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar