Senin, 23 November 2009

REMAJA

Remaja merupakan usia muda atau mulai dewasa (Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Ahmad & Santoso, 1996). Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat (www.bkkbn.go.id, 2005).
Remaja adalah usia transisi, seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun masyarakat. Semakin maju masyarakat semakin panjang usia remaja karena ia harus mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dirinya dengan masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya.
Remaja dalam mengalami perubahan-perubahannya akan melewati perubahan fisik, perubahan emosi dan perubahan sosial. Yang dimaksud dengan perubahan fisik adalah pada masa puber berakhir, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna dan akan sepenuhnya sempurna pada akhir masa awal remaja.
Perubahan emosi pada masa remaja terlihat dari ketegangan emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Sedangkan perubahan sosial pada masa remaja merupakan salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit, yaitu berhubungan dengan penyesuaian sosial pada perubahan sosial ini, remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah.
Ciri remaja pada anak wanita biasanya ditandai dengan tubuh yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja memasuki usia antara 9-15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi atau keturunan. Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi pada anak perempuan. Datangnya menstruasi pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut salah satunya adalah karena gizi. Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalah sekitar 12 tahun. Remaja perempuan, sebelum menstruasi akan menjadi sangat sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas (www.bkkbn.go.id.2005).


Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja lebih konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria yaitu biologis, psikologis dan sasial ekonomi. Remaja adalah suatu masa dimana:
1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual.
2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3) Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada yang relatif mandiri.

Ditinjau dari kesehatan WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja. Selanjutnya WHO menyatakan walaupun definisi di atas didasarkan pada usia kesuburan wanita, batasan tersebut berlaku juga untuk remaja pria dan WHO membagi kurun usia tersebut dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun.
Sementara itu definisi remaja untuk masyarakat Indonesia adalah menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah dengan pertimbangan sebagai berikut:
1) Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).
2) Dibanyak masyarakat indonesia; usia dianggap akil-balik, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak, lagi memperlakukan mereka sebagai anak¬-anak (kriteria sosial).
3) Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan, jiwa seperti tercapainya identitas diri (ego identity), tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual dan tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral (kriteria psikologis).
4) Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang tua.
5) Dalam definisi di atas, status perkawinan sangat menentukan karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat kita secara menyeluruh. Seorang yang sudah menikah, pada usia berapa pun dianggap dan diperlakukan sebagai. orang dewasa penuh, baik secara hukum maupun kehidupan bermasyarakat dan keluarga. Karena itu definisi Remaja disini dibatasi khusus untuk yang belum menikah (Sarwono,2000).

b. Ciri-Ciri Masa Remaja
1) Masa remaja sebagai periode yang penting
Dianggap periode yang penting karena fisik dan akibat psikologis. Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.
2) Masa remaja sebagai periode peralihan.
Dalam periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harm dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang, dewasa. Status yang tidak jelas ini menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
3) Masa remaja sebagai periode perubahan.
Ada lima perubahan yang dialami oleh remaja yaitu:
 Pertama, meningginya emosi.
 Kedua, perybahan tubuh minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial.
 Ketiga, remaja selalu merasa ditimbuni banyak masalah.
 Keempat, dengan berubahnya minat dan pola maka nilai-nilai berubah.
 Kelima, sebagian remaja bersikap ambivalen terhadap perubahan.
4) Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Ada dua hal yang menyebabkan kesulitan mengatasi masalah baik pria maupun wanita, yaitu;
 Pertama, sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orangtua dan guru, sehingga banyak remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.
 Kedua, karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin merigatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan dari orangtua dan guru.
5) Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Yaitu masa mencari identitas diri seperti usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat.
6) Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Anggapan streotipe budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja
7) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.
Remaja melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan danbukan bagimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita.
8) Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan streotipe belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.


Monks dalam http:/www.usu_respiratory (2007) juga membagi remaja atas tiga kelompok usia tahap perkembangan, yaitu:
1) Early Adolescence (Remaja Awal)
Berada pada rentang usia 12 sampai 15 tahun. Merupakan masa negatif karena pada masa ini terdapat sikap dan sifat negatif yang belum terlihat dalam masa kanak-kanak. Individu sering merasa bingung; cemas, takut dan gelisah.
2) Middle Adolescence (Remaja Pertengahan)
Dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun. Pada masa ini individu menginginkan atau mendambakan sesuatu dan mencari-cari sesuatu. Merasa sunyi dan merasa tidak bisa rnengerti dan tidak dimengerti oleh orang lain. Pada rentang usia irri perubahan fisiik membawa efek perubahan terhadap harga diri remaja selain itu sering muncul keprihatinan akan perubahan fisik oleh remaja itu sendiri.
3) Late Adolescence
Berkisar pada usia 18 sampai 21 tahun. Pada masa ini individu mulai merasa stabil. Mulai mengenal dirinya, mulai memahami arah hidup dan menyadari tujuan hidupnya. Mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola hidup jelas.

c. Perkembangan Remaja
Masa remaja ditandai dengan terjadinya berbagai proses perkembangan yang secara global meliputi perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan jasmani terlihat dari perubahan-perubahan bentuk tubuh dari kecil menjadi besar sedangkan rohani tampak dari emosi, sikap dan juga intelektual.
Perkembangan yang dialami remaja adalah :
1) Perkembangan fisik: perkembangan fisik pada masa remaja mengarah pada pencapaian bentuk-bentuk badan orang dewasa. Perkembangan fisik terlihat jelas dari perubahan tinggi badan, bentuk badan dan berkembangnya otot-otot tubuh.
2) Perkembangan Seksual. Perkembangan seksual ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin primer dan sekunder:
3) Perkembangan heteroseksual. Pada masa remaja mulai timbul rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.
4) Perkembangan emasional. Keadaan emosional pada masa remaja tidak stabil.
5) Perkembangan Kognisi:
6) Perkembangan identitas diri: Proses pembentukan identitas diri telah dimulai sejak kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. Secara umum identitas diri adalah perasaan individualitas yang mantap dimana individu tidak tenggelam dalam peran sosial yang dimainkan tetapi tetap dihayati sebagai pribadi diri sendiri (http:/www.usu_respiratory, 2007).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar