KTI KEBIDANAN TERBARU LENGKAP UNTUK REFERENSI HUB : YUNI Hp.081 225 300 100 atau 081 228 101 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1971 UHH penduduk Indonesia adalah 46,5 tahun dan pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 68,2 tahun (Depkes RI, 2005)
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2008 jumlah perempuan berusia diatas 50 baru mencapai 18,5 juta orang atau 7,6 % dari total penduduk. Jumlah penduduk Jawa Tengah tahun 2006 yaitu 32,17 juta jiwa dengan jumlah wanita menopause sebanyak 2,24 juta orang (Susenas, BPS Jawa Tengah, 2006).
Secara garis besar permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh wanita di usia pramenopause terkait dengan cara menghadapi tanda dan gejala menopause. Menopause yang dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi, sering dianggap sebagai momok dalam kehidupan seorang wanita. Masa ini mengingatkan dirinya yang akan menjadi tua karena organ reproduksinya sudah tidak berfungsi lagi dan kekhawatiran terhadap hal–hal lain yang mungkin muncul menyertai berakhirnya masa reproduksinya ( Brahmantyo, 2002 ).
Para wanita pramenopause akan mengalami masa menopause yang telah melewati usia subur yang ditandai dengan berhentinya haid secara menetap. Para wanita pramenopause pun tidak mengira bahwa gejala seperti gejolak panas didada yang menjalar ke bahu dan wajah, insomia keringat pada malam hari, uring–uringan, menurunnya libido, sendi–sendi pegal linu merupakan gejala awal menopause (Hadibroto, 2003).
Ada yang beranggapan wanita pramenopause merasa lega apabila memasuki periode masa menopause karena mereka tidak direpotkan oleh datangnya haid tiap bulannya yang dapat mengganggu aktivitasnya. Sebaliknya ada beberapa wanita mengalami kecemasan. Umunya informasi yang benar tidak diketahui sehingga mereka hanya dapat bayangan negatif (Brown, 2006).
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, bahwa di XXX terdapat ibu–ibu pramenopouse (Usia 40-60 tahun) 60 jiwa. Dari 10 orang yang ditemui diketahui bahwa sebagian besar mereka masih belum mengetahui tentang tanda dan gejala menopause. Dari hasil wawancara ditemukan 8 dari 10 ibu–bu pramenopause merasa pengetahuan tentang tanda dan gejala menopause itu kurang. Dari 8 ibu-ibu pramenopause ini terdapat 6 ibu-ibu pramenopause merasa tanda dan gejala yang mereka alami adalah penyakit.
Sudah waktunya digalakan pengetahuan dan pendidikan tentang menopouse kepada pramenopouse. Berdasarkan latar belakang diatas, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang menopause, serta perlunya kesiapan dalam menghadapi menopause, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul ”Study diskriptif tingkat pengetahuan tanda dan gejala menopause pada ibu pramenopause di XXX.
B. Perumusan Masalah
Gangguan yang dialami ibu–ibu pramenopause sering tidak di ketahui karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala menopause. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan masalah “Seberapa besar tingkat pengetahuan serta tanda dan gejala menopause yang di alami ibu pramenopause?“
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tingkat pengetahuan, tanda dan gejala menopause pada ibu pramenopause.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu pramenopause.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan menopause pada ibu pramenopause.
c. Mengetahui tanda-tanda menopause yang di alami oleh ibu pramenopuse.
d. Mengetahui gejala menopause yang di alami oleh ibu pramenopause.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai menopause, karena masih banyak yang perlu diketahui tentang menopause.
2. Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan atau bidan memberikan konseling dan pelayanan kesehatan bagi wanita pramenopause baik yang mengalami keluhan ataupun tidak.
3. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi ibu maupun masyarakat di XXX agar dapat mengetahui bahwa menopause adalah suatu peristiwa yang alami dan pasti dialami oleh setiap wanita, oleh karena itu diharapkan setiap wanita perlu menjaga kesehatan dalam menghadapi menopause.
4. Bagi peneliti sekaligus penulis
Merupakan pengalaman belajar penulis mengintegrasikan berbagai teori dan konsep yang didapatkan dalam kuliah dalam aplikasi penelitian umum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun orang lain, media massa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003)
Menurut Notoatmodjo (2003), tingkatan pengetahuan merupakan suatu ukuran mengenai seberapa jauh seseorang dapat memperdalam dan menghayati perhatianya terhadap suatu hal, misalnya bagaimana cara memecahkan suatu persoalan yang dihadapi.
Menurut Notoatmodjo (2003) tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif meliputi enam tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan dalam tingakat ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh karena itu, “TAHU” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi secara benar.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (Sebenarnya). Aplikasi disini juga dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum-hukum, rumusan, metode atau prinsip-prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (Problem solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari siklus yang diberikan.......... lebih lengkap hub : Yuni Hp. 081 225 300 100
Jumat, 13 Agustus 2010
KTI KEBIDANAN BARU : "STUDY DISKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN, TANDA DAN GEJALA MENOPOUSE PADA IBU PRAMENOPAUSE "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar