Senin, 27 September 2010

KTI KEBIDANAN : GAMBARAN RESPON PSIKOLOGIS PADA WANITA MENOPAUSE DI DESA XXX KECAMATAN XXX KABUPATEN XXX

KTI KEBIDANAN LENGKAP BAB 1-5 HARGA KHUSUS JUDUL INI Rp. 50.000 HUB : YUNI 081 225 300 100 atau 081 228 101 101
HARGA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Keluarga memberikan wanita arena bermain dan jaminan keamanan untuk melaksanakan fungsi-fungsi kewanitaannya. Semakin mantap wanita itu memainkan berbagai peranan sosial dalam keluarga, semakin positif dan makin produktiflah dirinya. Oleh karena agar wanita mampu melaksanakan macam-macam peranannya itu diperlukan kedewasaan psikis.
Kedewasaan psikis mengandung pengertian memiliki emosi yang stabil, bisa mandiri menyadari tanggung jawab, mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas serta produktif kreatif. Melalui kedewasaan psikis tersebut akan tercapai kestabilan-keseimbangan jiwa dalam kebahagiaan hidupnya. Kedewasaan psikis diperlukan dalam setiap periode kehidupan wanita terutama pada periode dewasa dan tua karena pada periode ini terjadi perubahan-perubahan yang signifikan baik fisik maupun psikologisnya (Kartono, 1992 : 312). Pada periode ini diharapkan wanita telah mempunyai kedewasaan secara psikis yang mantap dalam arti memiliki respon yang positif dalam menjalani berbagai perannya.
Periode tua atau sering disebut periode terakhir dalam rentang kehidupan merupakan suatu periode di mana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu. Yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat (Hurlock, 1997 : 57). Pada wanita, periode ini disebut periode nenek-nenek yang ditandai dengan regresi-regresi atau kemunduran tertentu baik yang bersifat fisik maupun psikis (Kartono, 1992 : 317). Dari kemunduran-kemunduran ini kemudian timbul masalah kesehatan. Salah satu yang dialami nenek-nenek atau usia lanjut adalah menopause.
Menurut Pittsburg (1996) sebagian besar wanita menopause di dunia tidak mengetahui tentang menopause. Wanita menopause yang tidak mengetahui tentang menopause hampir 80,9%. Sebagian besar dari mereka berespon yang bermacam-macam terhadap datangnya masa ini, yaitu mengalami kecemasan, depresi, stres, mudah marah, daripada wanita yang mengetahui menopause (Wiknjosastro, 1997 :312). Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX dari 25 orang menopause yang ditemui 15 orang diantaranya belum mengetahui tentang menopause. Keadaan ibu-ibu itu dalam kondisi cemas ditandai dengan ibu tampak gelisah, banyak bertanya keadaan dan kekhawatiran akan bahaya yang ditimbulkan menopause.
Fase menopause disebut pula sebagai periode klimakterium (climacter = tahun perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Pada saat ini terjadi banyak perubahan dalam fungsi-fungsi fisik dan diikuti dengan pergeseran dan perubahan psikis pribadi yang bersangkutan yang dimanifestasikan dalam simptom-simptom psikologis antara lain ialah : depresi-depresi (kemurungan), mudah tersinggung dan mudah menjadi marah, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan, insomnia atau tidak bisa tidur karena sangat bingung atau gelisah (Kartono, 1992:318-319). Setiap wanita memiliki persepsi dan respon yang beragam mengenai menopause. Sebagian berpendapat bahwa menopause awal mengalami kemunduran fungsi kewanitaan secara keseluruhan bahkan ada yang berpendapat bahwa menopause sebagai bencana di usia senja, karena perubahan-perubahan sistem hormonal itu mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis atau rohani dan jasmani sehingga berlangsung proses kemunduran yang progresif menyeluruh dari individu yang bersangkutan.
Program pemerintah yang terkait dengan masalah ini adalah program posyandu lansia. Dalam pelaksanaannya ibu-ibu menopause diberi penyuluhan tentang menopause oleh tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat sehingga diharapkan ibu-ibu menopause dan pre menopause tidak cemas dalam menghadapi masa menopause (Anonim, 1991: 17).
Salah satu cara untuk mengatasi gangguan psikologis tentang menopause adalah dengan usaha resignasi (sumeleh, sumarah, tawakal) tanpa kompensasi untuk menghadapi situasi dan kondisi ketuaan, tanpa rasa kecemasan dan usaha resignasi ini merupakan usaha paling sulit bagi setiap manusia (resignasi = berusten = tawakal = menerima dengan hati sumarah). Selain itu banyak kemajuan di bidang kedokteran di kelak kemudian hari orang bisa mengurangi kesulitan-kesulitan fisik dan psikis periode klimakteris dengan memberikan pengaruh tertentu pada aparat endokrin. Namun untuk saat sekarang ini tidak ada jalan lain kecuali wanita setengah umur ini harus mau dan bisa menerima status quo (keadaan dirinya pada saat itu) yang mulai menjadi tua serta akan sangat bijaksanalah apabila wanita-wanita tersebut mampu melihat segi-segi positif dari pengalaman hidupnya sampai saat itu (Kartono, 1992: 334).
Dari sekilas gambaran pada latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian yaitu untuk mengetahui lebih nyata gambaran respon psikologis pada ibu-ibu menopause di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX.
1.2 Identifikasi faktor penyebab masalah
Periode klimakterium atau menopause merupakan periode kritis. Sebabnya ialah perubahan-perubahan dalam sistem hormonal itu mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani) sehingga berlangsung proses kemunduran yang progresif dan total oleh banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut terjadilah krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut akan timbul masalah-masalah misal kurangnya pengetahuan dan informasi atau fakta-fakta yang dibutuhkan, kurangnya kemampuan untuk mengambil keputusan bagaimana harus bersikap terhadap perubahan, kekuatiran terhadap resiko yang mungkin ada pada tindakan yang diambil dan yang terakhir adalah kurangnya dukungan sosial ( Dannis dan D “Augelly (1982) dalam Niven (2000 : 150).
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya perubahan dalam diri individu tersebut akan muncul macam-macam respon dengan tahapan-tahapannya seperti yang dikemukakan oleh Hopson (1981) dan Hopson dan Scally (1992) dalam Niven (2000) halaman 158 menyatakan bahwa ada tujuh fase yang menyertai terjadinya perubahan. Siklus ini merupakan pola umum dan bukan rangkaian kejadian yang sifatnya kaku. Perjalanan melalui siklus ini tidak mulus dan terus menerus. Beberapa orang dapat terombang-ambing diantara tahap-tahap tersebut, yang lain membutuhkan jumlah waktu yang berbeda untuk menyelesaikan suatu perubahan sedang yang lainnya menjadi “terpaku” pada tahap tertentu dan tidak mampu melanjutkan lebih jauh. Tentunya perubahan suasana hati juga akan bervariasi dari satu keadaaan ke keadaan yang lain.
1.3 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah yaitu, “ Bagaimanakah gambaran respon psikologis pada wanita menopause di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX ? ”.
1.4 Tujuan penelitian
1.4.1 Tujuan umum
Diketahuinya gambaran respon psikologis pada wanita menopause di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX.
1.4.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik umur, pendidikan dan pekerjaan responden.
2. Mengidentifikasi gambaran respon psikologis pada wanita menopause di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori yang ada tentang menopause.
1.5.2 Manfaat praktis
1. Bagi peneliti
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang penelitian. Menambah wawasan peneliti mengenai gambaran psikologis pada wanita menopause.
2. Bagi petugas pelayanan kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam memberikan asuhan pada wanita menopause agar dapat menjalani menopause tanpa ada cemas maupun depresi.
3. Bagi responden/masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan tentang menopause.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan konsep dasar yang melandasi judul penelitian yaitu tentang menopause dan respon psikologis.
2.1 Konsep dasar menopause
2.1.1 Pengertian menopause
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi. Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai penurunan fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda ketuaan (Kartono, 1992: 318). Menopause merupakan periode akhir dari menstruasi (kira-kira 1 tahun) pada wanita yang berumur 45-60 tahun. Lebih Lengkap Hub : 081 225 300 100



Tidak ada komentar:

Posting Komentar