Kamis, 28 Oktober 2010

KTI KEBIDANAN : GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DI PUSKESMAS XXX TAHUN 2010

BUTUH UNTUK REFERENSI KTI KEBIDANAN LENGKAP BAB 1-5 HUB : 081225300100
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut data yang ada dari kejadian-kejadian wabah yang terjadi selama ini pada kasus paralise karena poliomyelitis paling banyak menyerang anak-anak umur dibawah 3 tahun. Hasil-hasil penelitian serologis poliomyelitis dibeberapa tempat di Indonesia juga menunjukan bahwa antara 20-60% anak yang berumur kurang dari 3 tahun tidak mempunyai kekebalan sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio (Momimes, 2002) .
Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun 2002/2003 angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Umumnya bayi yang lahir diperkotaan mempunyai angka kematian lebih rendah dari pada yang lahir di pedesaan. Kematian bayi yang menjadi penyebab utamanya adalah infeksi oleh sebab itu dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio (Nasution,2008)
Jika dibandingkan dengan angka nasional maka angka kematian bayi di Sumatera Utara untuk tahun 2004, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian bayi berkisar 48 per 1000 kelahiran hidup. Pemberian imunisasi untuk tumbuh kembang anak sangat penting terutama untuk mengurangi morbilitas sebanyak 44 anak dan mortalitas sebanyak 14 anak yang tidak mendapat imunisasi polio. Dengan dilaksanakannya imunisasi maka kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit yang menimbulkan cacat dan kematian. ( Soetjiningsih, 1995).
Pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada orang tua khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak mendapat imunisasi polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan, tingkat penghasilan dan kebiasaan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu diharapkan adanya perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Timbulnya kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat disamping faktor sosial ekonomi masyarakat maupun dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005).
Menurut data Depkes sampai tanggal 17 juli 2005 telah dilaporkan 291 kasus lumpuh layu , setelah dilakukan pemeriksaan yang di tunjuk , jumlah kasus politik polio liar berjumlah 149 anak dan telah tersebar 10 kabupaten di 4 provinsi. Di provinsi jawa barat , kasus polio liar di temukan di sukabumi bogor , cianjur , bekasi. Di provinsi banten di temukan di lebank , serang serta tangerang. Di jawa tengah di kabupaten demak , sedangkan di lampung di temui tanggamus dan lampung barat .
Virus polio liar bisa menybabkan lumph atau kematian . virus ini di bawa melalui kotoran manusia dan penyebab melalui air, virus polio liar ini sangat menular dan biasanya menyerang anak – anak balita . hanya sekitar 20 tahun yang lalu, polio melumpuhkan 1000 anak setiap harinya dan hampir di setipa Negara di dunia tetapi pada tahun 1998 , gerkan anti polio dunia di canangkan .
Pada awal maret tahun 2005 , Indonesia muncul kasus polio pertama selam satu dasar warsa artinya, reputasi bebas polio yang di sandang selama 10 tahun hilang ketika seorang berusia 20 bulan di jawa barat sangat terjankau penyakit (Pikas 2005).
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis merasa tertarik mengadakan penelitian tentang “ GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DI PUSKESMAS XXX TAHUN 2010 “.


B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘’Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Di Puskesmas Xxx Tahun 2008?’’.

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi Polio di Puskesmas Xxx Tahun 2008.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu balita tentang imunisasi Polio di Puskesmas Xxx tahun 2008 berdasarkan Umur.
b. Untuk mengetahui Pengetahuan ibu tentang imunisasi polio di Puskesmas Xxx tahun 2008 berdasarkan Pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang deteksi anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Xxx Xxx Tahun 2008 berdasarkan Pekerjaan.

D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Ibu
Sebagai bahan masukan dan informasi kepada ibu agar lebih memahami dan lebih mengetahui Imunisasi polio di Puskesmas Xxx tahun 2008.
D.2. Bagi Peneliti
Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Karya Mulya .
D.3. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Institusi pendidikan Akbid dapat digunakan sebagai bahan bacaan diperpustakaan yang mana dapat dimanfaatkan oleh semua mahasiswa/i Akbid Karya Mulya .

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
A.1. Defenisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan pada satu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, indra pendengaran, penciuman, penglihatan, rasa, raba dan sebagian besar pengetahuan manusia melalui mata dan telinga (Sunaryo, 2004).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Rogers (1974), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut sehingga terjadi suatu proses berurutan (akronim AIETA), yaitu :
1. Awarenes, (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari pengetahuan terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
2. Interest , (menimbang-nimbang) dimana orang mulai tertarik kepada stimulus.
3. Evaluation, merupakan suatu keadaan mempertimbangkan terhadap baik buruknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4. Trial, (mencoba) dimana orang telah mulai mencoba perilaku baik.
5. Adaptation, individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan sikap.
A.2. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan menurut (Sunaryo, 2004) mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari dari sebelumnya. Termasuk di dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spefisik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication).
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
d. Analisa (Analisa).
Suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasai tersebut dan ada kaitannya satu sama lain
e. Sintesis (Senthesis).
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar