BUTUH LAPORAN LENGKAP BAB 1-5 HUB. YUNI Hp. 081 225 300 100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wiknjosastro (2002) berpendapat dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur, makin tua kehamilannya makin cepat pemeriksaan harus diulang. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengarahan sedikit tentang kehamilan yang sedang di kandungnya. Kualitas pemeriksaan oleh tenaga kesehatan (bidan) yang baik diharapkan setiap ibu hamil dapat melewati masa kehamilan yang normal tanpa komplikasi.
Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang-orang yang dekat dengannya merupakan hal yang menarik sekaligus menantang. Untuk berbagi dan memfasilitasi pertemuan wanita dan pasangannya ketika mereka mulai membuka diri dan mengeksplorasi perasaan mereka adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengalaman kehidupan seseorang yang menakjubkan. Oleh karena itu, memberi perawatan untuk kehamilan dan fokus terkait tentang cara wanita dan pasangannya mengalami kehamilan ini harus disesuaikan dengan dengan keunikan pengalaman mereka (Varney, 2007).
Mual dan muntah merupakan gejala yang wajar ditemukan pada kehamilan triwulan pertama. Biasanya mual dan muntah terjadi pada pagi hari sehingga sering dikenal dengan morning sickness. Sementara setengah dari wanita hamil mengalami morning sickness, 1,5 – 2 % mengalami hiperemesis gravidarum, suatu kondisi yang lebih serius. Hiperemesis gravidarum sendiri adalah mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin di dalam kandungan. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selam kurang lebih 10 minggu (Prawirohardjo, 2006).
Mual dan muntah terjadi pada 60 -80 % primigravida dan 40 – 60% multigravida. Satu diantara 1000 kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisilogik kehamilan ini belum jelas, mungkin karena sistim saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keluhan gejala ini dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit (Prawirohardjo, 2006).
Sehubungan dengan adanya ketonemia, penurunan berat badan dan dehidrasi, hiperemesis gravidarum dapat terjadi di setiap trimester, biasanya diawali pada trimester pertama dan menetap selama kehamilan dengan tingkat keparahan bervariasi. Kondisi ini perlu dibedakan dari penyakit lain, seperti : kolesistitis, pankreatitis, hepatitis dan penyakit gondok. Ptialisme, peningkatan produksi kelenjar ludah yang berlebihan, dapat dihubungkan dengan mual dan muntah berat selama masa hamil. Pada kondisi ini, wanita tidak mampu menelan saliva karena pengaruh hormon dan selama hamil terus menerus mengeluarkan 1 – 2 liter ludah perhari (Varnay, 2007).
Terdapat bukti bahwa mual dapat dihubungkan dengan kekurangan vitamin B, terutama B6 (Vutya Vanich, Wongtra-ngan, dan ruangsri,1995). Meskipun tidak ada hubungan antara jumlah piridoksin dan derajat morning sickness, bukti menunjukan bahwa suplementasi vitamin B dapat mengurangi mual dan muntah pada kehamilan, terutama dalam kasus muntah yang berat (Varnay, 2007).
Penulis dalam mengambil kasus ini adalah untuk mengetahui tentang sebenarnya masalah yang ada di lapangan sebenarnya, meskipun sebenarnya penderita hiperemesis di lapangan tidak begitu banyak tetapi penulis berusaha untuk melakuakan asuhan sesuai dengan tugas dan asuhan yang sudah di berikan sebelum turun kelapangan. Penyebab dari komplikasi kehamilan pun bermacam-macam, salah satunya adalah ini yaitu tentang hiperemesis gravidarum kasus yang di ambil oleh penulis. Di sini penulis memberikan asuhan tentang hiperemesis gravidarum sesuai dengan apa yang sudah di ajari.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran penerapan teori dan keterampilan yang telah dipelajari dalam mempelajari asuhan kebidanan pada ibu hamil patologis di lahan praktek dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan varney yang diberikan kepada ibu hamil TM 3 dengan riwayat hiperemesis gravidarum.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan pengkajian pada kasus hamil untuk menilai keadaan klien secara menyeluruh khususnya pada Ny. S dengan hiperemesis gravidarum.
b) Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/ masalah pada ibu hamil khususnya.
c) Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ny. S.
d) Mampu mengidentifikasi tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta berdasarkan kondisi pada Ny. S.
e) Mampu menentukan intervensi dengan menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada Ny. S.
f) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan perencanaan pada Ny. S.
g) Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan.
h) Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan pada Ny. S berdasarkan manajemen varnay yang terdiri dari tujuh langkah.
C. Manfaat penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksanan pada hiperemesis gravidarum, dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan hiperemesis gravidarum dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2. Bagi NY.
NY. S mengetahui tentang hiperemesis gravidarum, dapat mengatasi hiperemesis gravidarum, dan dapat mengetahui arti penting pemerikasaan kehamilan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Medis
1. Definisi Kehamilan Fisiologis
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma (Kushartanti, 2004).Masa kehamilan dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terahir (Hanifa, 2000).
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester, yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menutrut hitungan kalender. Pada praktiknya, trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester kedua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu), dan trimester ketiga pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu) (Varney, 2007).
a. Tujuan Asuhan Antenatal
Menurut (Prawirohardjo, 2006), tujuan asuhan antenatal yaitu:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak.
2) Meningkatkan dan mempertahankan fisik, mental, dan sosial ibu
dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
b. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil
Pengetahuan tentang kondisi fisiologis pada awal kehamilan penting dimiliki untuk memahami tanpa dugaan (presumptive) dan tanda kemungkinan (probable) kehamilan. Pengetahuan ini juga penting untuk mengetahui adanya kelainan pada kehamilan atau kondisi tertentu yang dapat menyebabkan tanda atau gejala khusus. Tanda dugaan kehamilam mencakup perubahan-perubahan fisiologis yang dialami oleh wanita dan pada sebagian besar kasus mengindikasikan bahwa seorang wanita sedang hamil. Tanda kemungkinan kehamilan meliputi perubahan-perubahan anatomi dan fisiologi, selain tanda-tanda dugaan kehamilan, yang terdeteksi pada saat pemeriksaan dan didokumuntasi oleh pemeriksa.tanda positif adalah tanda-tanda yang secara langsung berhubungan dengan janin, sebagaiumana dideteksi dan didokumentasi oleh pemeriksa (Helen Varney, 2007). Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain:
1). Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, di samping itu serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingg uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Sabtu, 09 Oktober 2010
LAPORAN: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S UMUR 28 TAHUN G1IPIA0 UMUR KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN RIWAYAT HIPEREMESIS DI DESA xxx
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar