Senin, 22 November 2010

KTI KEBIDANAN BARU : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI XXX

DAPETIN KTI INI BAB 1-5 LENGKAP HUB : 081225300100
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan dengan bertambahnya usia harapan hidup dan perkembangan industri menyebabkan manusia makin menghadapi kemungkinan keganasan (Manuaba, 2001). Salah satu keganasan yang dapat menyebabkan kematian wanita adalah Kanker leher rahim (Karsinoma Serviks Uteri) atau yang lebih dikenal sebagai kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita di atas usia 18 tahun. Penyebab langsung kanker serviks belum diketahui secara pasti.

Faktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden “kanker serviks” adalah Infeksi Human Papiloma Virus (Mansjoer, 2001). Kanker leher rahim ini menduduki urutan nomor 2 penyakit kanker di dunia bahkan sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia didiagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270.000 meninggal tiap tahun (Depkes RI, 2008).
Pada tahun 2003 terjadi kasus baru kanker leher rahim sebanyak 20 hingga 26 juta jiwa dan 13 hingga 17 juta jiwa meninggal diantaranya. Peningkatan angka kejadian kanker diperkirakan sebesar 1% per tahun. Pada tahun 2008 disampaikan dalam World Cancer Report terjadi 12 juta jiwa pasien baru didiagnosis kanker leher rahim. Berdasarkan laporan dari American Cancer Society, kematian kanker leher rahim di dunia sekitar 6.000-7.000 orang/tahun. Di Indonesia diperkirakan terdapat penderita kanker baru 1:1000 penduduk per tahun. Di negara berkembang termasuk Indonesia, 80-90 % kasus kanker biasanya sulit disembuhkan karena penderita datang berobat setelah dalam Stadium Lanjut (Depkes, 2008).
Kanker leher rahim disebabkan oleh HPV (Human Papiloma Virus). Menurut Bambang (2008) mengatakan kaum lelaki berperan sangat besar dalam penularan HPV. Laki-laki yang suka bergati-ganti pasangan beresiko besar menularkan virus papiloma dari pasangannya yang menderita kanker leher rahim ke pasangannya yang baru (Andreas, 2008). Pada umumnya penderita kanker seviks adalah umur 30-60 tahun tetapi hal ini sangat rentan terjadi pada wanita usia 35-55 tahun. (Bobak, 2004).
Kanker serviks semakin berkembang salah satu alasannya disebabkan oleh rendahnya cakupan deteksi dini atau skrining. Berdasarkan estimasi tahun 1985 (PATH 2000), hanya 5 % perempuan di negara berkembang yang mendapatkan pelayanan deteksi dini dibandingkan dengan 40 % perempuan di negara maju. Cakupan deteksi dini kanker serviks di Indonesia hanya 5 %, idealnya adalah 8 % (Heffner, 2006).
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sekitar sepertiga kanker dapat disembuhkan jika didiagnosis dan ditangani pada stadium dini, untuk itu deteksi dini sebagai upaya pencegahan karsinoma serviks uteri sangat dibutuhkan (Nofa, 2005). Salah satu usaha yang ditempuh yaitu dengan pemeriksaan apusan pap (Pap smear). Pap smear sebagai uji coba penapisan (screening) terbukti sangat berhasil dalam pencegahan kanker leher rahim. Deteksi perubahan-perubahan pramaligna (displasia) memberi peluang bagi keberhasilan pengobatan dan pencegahan karsinoma serviks uteri (Ray bum, 2001). Kini Pap Smear telah dikenal sebagai suatu pemeriksaan yang aman, murah dan telah dipakai bertahun-tahun untuk mendeteksi kelainan sel-sel rahim. Semakin dini sel-sel abnormal terdeteksi semakin rendah resiko seseorang menderita kanker leher rahim (Diananda, 2008).
Rendahnya cakupan skrining kanker serviks (Pap smear) disebabkan berbagai hal yaitu terbatasnya akses skrining dan pengobatan. Serta masih banyak wanita di Indonesia yang kurang mendapat informasi dan pelayanan terhadap penyakit kanker leher rahim karena tingkat ekonomi rendah dan tingkat pengetahuan wanita yang kurang tentang papsmear (Meutia, 2008). Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pemeriksaan pap smear. Wanita dengan pengetahuan yang baik mengenai pap smear cenderung memeriksakan dirinya untuk dilakukan pap smear.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tlogosari Kulon pada bulan Mei didapatkan data yang berkunjung di puskesmas sebanyak 125 wanita usia subur yang melakukan papsmear sebanyak 9 orang, sisanya 116 orang tidak melakukan pap smear.
Dari hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Tlogosari Kulon”


B. Perumusan Masalah
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat dicegah dan dapat disembuhkan jika diketahui secara dini, salah satu caranya dengan pemeriksaan apusan pap smear. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan skrining adalah kurangnya pengetahuan wanita akan pentingnya pemeriksan pap smear. Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku wanita terhadap pemeriksaan pap smear. Wanita yang memiliki pengetahuan yang baik secara tidak langsung sadar akan pentingnya pap smear dan cenderung memeriksakan dirinya untuk pap smear. Dengan adanya hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang “Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan WUS tentang pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas xxx.”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik Wanita Usia Subur (WUS) tentang pemeriksaan pap smear berdasarkan umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pemeriksaan pap smear.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam penerapan ilmu yang didapat selama masa pendidikan di Akademi Kebidanan xxxx,dalam bidang kesehatan reproduksi wanita, khususnya tentang pap smear.

2. Bagi Instansi Pendidikan
Menambah bahan kepustakaan di AKBID xxx yang dapat dijadikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan panduan bagi mahasiswi yang akan melanjutkan penelitian.

3. Bagi Responden
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi responden wanita dibidang kesehatan reproduksi, khususnya tentang manfaat pemeriksaan pap smear.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar