Sabtu, 06 November 2010

KTI KEBIDANAN UPDATE : STUDY KORELASI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PUS AKSEPTOR KONTRASEPSI NON HORMONAL TENTANG KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA ..

PESAN SEBAGAI BAHAN REFERENSI LENGKAP BAB 1 - 5 HUB : 081 225 300 100
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah
Kita ketahui bahwa sampai saat ini belumlah tersedia satu metode kontrasepsi yang benar-benar 100% ideal/sempurna. Pengalaman menunjukkan bahwa saat ini pilihan metode kontrasepsi umumnya masih dalam bentuk cafetaria atau supermaket, yaitu calon akseptor memilih sendiri metode kontrasepsi yang diinginkannya.
Namun dalam memilih metode kontrasepsi hendaknya mempertimbangkan dua aspek yaitu aspek calon akseptor dan aspek medis, agar metode yang dipakai baik dan aman (Hartanto, 1996 : 36-37).
Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran sangat bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode medis teknik Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah (Manuaba, 1998 : 437). Kontrasepsi adalah upaya mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Sarwono, 1999 : 905).
Macam alat kontrasepsi banyak sekali antara lain : pil KB, suntik KB, implan, AKDR, kontap dan metode sederhana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar