Minggu, 14 November 2010

KTI NEW UPDATE 2010 : TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) DI PUSKESMAS xxx

BUTUH KTI INI UNTUK REFERENSI HUB : 081 225 300 100

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Angka kematian maternal, neonatal dan perinatal ditemukan cukup tinggi pada hampir semua negara berkembang. Kematian umumnya terjadinya pada masa rawan yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran (Depkes RI, 2000). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan AKI di negara – negara ASEAN lainnya (SDKI, 2003).
Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 248/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tercatat 116,3/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2008). Angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Xxx untuk tahun 2008 berdasarkan laporan dari Kabupaten / Kota sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Xxx sebesar 9,17/1000 kelahiran hidup (Dinkes Prop. Xxx 2008). Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga 2003 salah satu penyebab utama Kematian Bayi di Indonesia dikarenakan 10 % karena Tetanus Neonatorum.
Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling beresiko menyebabkan kematian bayi baru lahir. Infeksi tetanus disebabkan oleh sejenis bakteri yang menghasilkan toksin yang mematikan bakteri tersebut tumbuh dalam keadaan yang kotor. Kuman penyebab tetanus adalah Clostridium Tetani (Depkes, 2003). Faktor resiko yang menyebabkan tetanus neonatorum adalah persalinan yang tidak memenuhi 3 bersih yaitu perawatan tali pusat tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil tidak dilakukan atau tidak lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan program (Saiffudin, 2006).
Angka kejadian tetanus neonatorum di Indonesia tahun 2005 Sebanyak 140 kasus dengan 82 kematian Case fatality Rate (CFR) sebanyak 58,57% (Depkes RI, 2005). Di Propinsi Xxx pada tahun 2005 ditemukan 9 kasus Tetanus Neonatorum, 2 diantaranya meninggal dengan Case fatality Rate (CFR) sebesar 22,22% (Dinkes Prop. Xxx 2005).
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian bayi karena tetanus neonatorum dengan melalui program-program kesehatan. Salah satu upaya yang dianjurkan pemerintah adalah peningkatan cakupan imunisasi. Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penurunan kematian bayi diantaranya adalah imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada calon pengantin wanita dan ibu hamil (Depkes RI, 2003).
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil maupun calon pengantin wanita, tidak ada bahayanya bagi janin yang dikandung ibu yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid (TT) (Depkes RI, 2000). Pada ibu hamil imunisasi TT diberikan selama masa kehamilannya dengan frekuensi dua kali dengan interval waktu minimal empat minggu. Tujuan dari imunisasi TT adalah untuk melindungi ibu terhadap kemungkinan infeksi tetanus bila terluka dan memberikan kekebalan terhadap penyakit Tetanus Neonatorum kepada bayi yang akan dilahirkan dengan tingkat perlindungan vaksin sebesar 90 – 95 % (Depkes RI, 2000).
Menurut data Dinas kesehatan kota xxx diketahui bahwa pelayanan imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil tahun 2007 terjadi penurunan. Tahun 2006 TT1 sebanyak 92 % dan TT2 85 % sedangkan tahun 2007 pemberian imunisasi pada ibu hamil mencakup TT1 sebesar 20.090 ibu hamil (71,86%) dan TT2 sebesar 18.189 ibu hamil (65,06%), jumlah pemberian imunisasi TT1 dan TT2 tahun 2007 masih belum memenuhi target yang ditentukan pemerintah yaitu sebesar 95% (Dinkes kota xxx, 2007). Dari data pendataan di Puskesmas Xxx Kecamatan Xxx Kota Xxx didapatkan cakupan imunisasi TT1 dan TT2 tahun 2007 sebesar TT1 sebanyak 745 jiwa (69,89 %) dan TT2 tercatat sebanyak 734 jiwa (68,28%) sedangkan pada tahun 2008 TT1 tercatat sebanyak 523 jiwa (68,28%) dan TT2 406 jiwa (53,00%). Dari data tersebut menunjukan pelayanan pemberian imunisasi TT1 dan TT2 dari tahun 2007 sampai tahun 2008 juga terjadi penurunan dan masih belum memenuhi target sasaran yang di tetapkan oleh Puskesmas Xxx Kecamatan Xxx Kota Xxx yaitu minimal 80%. Menurut data ibu hamil di puskesmas xxx angka cakupan yang di bawah target tersebut ada ibu hamil yang drop out dari imunisasi TT di karenakan salah satunya ibu hamil ada yang takut disuntik dan kurangnya pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toxoid.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dengan meningkatnya pendidikan dan informasi yang diperoleh maka akan meningkatkan pengetahuan dan akan menimbulkan sikap atau perilaku yang positif. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perintah yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Xxx Kecamatan Xxx Kota Xxx, didapatkan data jumlah total ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dalam kurun waktu bulan oktober – Desember 2009 adalah sebanyak 113 orang ibu hamil dengan cakupan TT1 sebanyak 51 ibu hamil (45,13%) dan TT2 62 ibu hamil (54,87%). Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap 10 orang ibu hamil, terdapat 6 orang ibu hamil (60%) yang belum mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan 4 orang ibu hamil (40%) sudah cukup mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT).
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toxoid (TT) di Puskesmas Xxx Kecamatan Xxx Kota Xxx tahun 2010”

A. PERUMUSAN MASALAH
Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) adalah antigen yang sangat aman untuk ibu hamil maupun calon pengantin wanita, tidak ada bahayanya bagi janin yang dikandung ibu yang mendapat imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Pada ibu hamil imunisasi TT diberikan selama masa kehamilannya dengan frekuensi dua kali dengan interval waktu minimal empat minggu. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Xxx Kecamatan Xxx Kota Xxx, didapatkan data jumlah total ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dalam kurun waktu bulan oktober – Desember 2009 adalah sebanyak 113 orang ibu hamil dengan cakupan TT1 sebanyak 51 ibu hamil (45,13%) dan TT2 62 ibu hamil (54,87%). Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap 10 orang ibu hamil, terdapat 6 orang ibu hamil (60%) yang belum mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan 4 orang ibu hamil (40%) sudah cukup mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT).
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah “Bagaimanakah Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toxoid (TT) di Puskesmas Xxx Kecamatan Xxx Kota Xxx tahun 2010”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar